JAKARTA (AFP) – Pasangan Indonesia yang memiliki hubungan dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang mencoba membunuh kepala menteri keamanan negara itu dipenjara Kamis (25 Juni).

Pengadilan Jakarta menjatuhkan hukuman 12 tahun kepada Syahrial Alamsyah, 51, dan sembilan tahun kepada istrinya Fitria Diana, 21, setelah menghukum mereka atas tuduhan terorisme karena mencoba membunuh menteri keamanan Wiranto pada Oktober tahun lalu.

Hukuman itu di bawah tuntutan jaksa untuk masing-masing 16 tahun dan 12 tahun.

Namun pengadilan menolak pembelaan pasangan itu bahwa mereka semata-mata dimotivasi oleh sentimen anti-pemerintah, memutuskan bahwa Alamsyah milik kelompok ekstremis lokal yang bersekutu dengan ISIS.

“Kami memutuskan bahwa terdakwa bersalah atas terorisme bersama dengan istrinya,” kata hakim ketua Masrizal, yang seperti banyak orang Indonesia menggunakan satu nama, kepada Pengadilan Negeri Jakarta Barat.

Terdakwa ketiga juga dijatuhi hukuman lima tahun penjara atas tuduhan teror terkait dengan serangan terpisah yang direncanakan dengan Alamsyah tahun lalu.

Sidang diadakan melalui konferensi video karena kekhawatiran virus corona, dengan pengacara dan hakim mengenakan masker wajah dan para terdakwa mendengarkan melalui tautan video.

Persidangan telah mendengar bahwa Alamsyah menikam Wiranto yang sekarang berusia 73 tahun ketika ia keluar dari mobil saat berkunjung ke Kabupaten Pandeglang di pulau Jawa.

Alamsyah dan istrinya, yang melukai anggota rombongan Wiranto, digulingkan ke tanah oleh petugas keamanan.

Wiranto menderita luka pisau di perutnya, tetapi selamat dari serangan itu, di mana beberapa lainnya juga terluka.

Beberapa hari sebelum upaya pembunuhan, pasangan itu berjanji setia kepada mendiang pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi, kata pengadilan dalam putusannya.

Alamsyah adalah anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD), sebuah kelompok ekstremis terkait ISIS yang bertanggung jawab atas serangkaian serangan, termasuk pemboman bunuh diri di gereja-gereja di kota terbesar kedua di Indonesia Surabaya pada 2018 yang menewaskan selusin orang.

JAD adalah salah satu dari puluhan kelompok radikal yang telah berjanji setia kepada ISIS di Indonesia, negara mayoritas Muslim terbesar di dunia, yang telah lama berjuang dengan militansi Islam.

Pasangan itu diradikalisasi melalui retorika garis keras di media sosial dan menonton video Muslim bertempur di Suriah, persidangan mereka terdengar.

Mereka juga mendengarkan pidato oleh ulama penghasut yang dipenjara Abu Bakar Bashir, yang diyakini berada di balik pemboman Bali 2002, dan Aman Abdurrahman, yang dijatuhi hukuman mati karena mendalangi serangan senjata dan bunuh diri di Jakarta pada tahun 2016.

By sparta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *