Berlin (AFP) – Jerman sedang mempertimbangkan untuk hampir sepenuhnya menghentikan penerbangan ke negara itu untuk memperlambat penyebaran jenis virus corona yang lebih menular, kata Menteri Dalam Negeri Horst Seehofer, Selasa (26 Januari).
“Bahaya dari berbagai mutasi virus memaksa kita untuk mempertimbangkan langkah-langkah drastis,” kata Seehofer kepada surat kabar Bild.
“Itu termasuk pemeriksaan perbatasan yang jauh lebih ketat, terutama di perbatasan daerah berisiko tinggi, tetapi juga mengurangi perjalanan udara ke Jerman hingga hampir nol, seperti yang dilakukan Israel saat ini,” tambahnya.
Munculnya varian virus baru di Inggris dan Afrika Selatan, yang dianggap lebih menular daripada strain aslinya, telah memicu kekhawatiran pada saat banyak negara berjuang untuk mengendalikan pandemi.
Peluncuran vaksin yang lebih lambat dari perkiraan di Uni Eropa telah menambah kekhawatiran.
Kanselir Angela Merkel, berbicara pada pertemuan anggota parlemen dari blok CDU / CSU konservatifnya, mengatakan warga memiliki hak untuk mengharapkan bahwa pemerintah akan mengambil “tindakan pencegahan tertentu di perbatasan”, kata para peserta kepada AFP.
“Semua orang mengerti bahwa sekarang bukan waktunya untuk bepergian,” katanya seperti dikutip.
Meskipun Jerman mengatasi gelombang virus corona pertama musim semi lalu dengan relatif baik, Jerman telah terpukul keras oleh gelombang kedua dalam beberapa bulan terakhir.
Negara ini memperbarui pembatasan pada bulan November, menutup bar, restoran, budaya dan fasilitas rekreasi. Langkah-langkah diperketat lebih lanjut pada bulan Desember, dengan sekolah-sekolah dan toko-toko yang tidak penting juga diperintahkan untuk tutup.